Surabaya – Inovasi pelayanan berupa aplikasi Klampid New Generation (KNG) dapat diakses sejak pandemi merebak. Sebagai solusi atas pelayanan adminduk yang tidak diperbolehkan tatap muka selama pandemi, maka pemohon dapat mengajukan secara mandiri melalui aplikasi. Kemudian, permohonan akan dibalas melalui sistem chatbot dengan julukan Cak Takon.
Layanan yang disediakan pada KNG mencakup kebutuhan administrasi akta perceraian atau perkawinan, akta kelahiran atau kematian, pemutakhiran biodata, serta pindah datang maupun pindah keluar.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang PIAK, Nurul Hidayah di depan 398 mahasiswa pada pembekalan hybrid, yaitu luring dilaksanakan di Ruangan Majapahit, Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kota Surabaya pada pukul 09.00–11.00 WIB. Sedangkan, pembekalan daring pada pukul 13.00 – 15.00 WIB melalui virtual zoom meeting.
Mahasiswa MSIB batch 5 diberikan pembekalan berupa informasi seputar pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam administrasi kependudukan sebagai bekal mereka pada saat praktik lapangan melayani masyarakat.
Dengan pembekalan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya menerapkan bekal ilmu dari bangku perkuliahan namun juga melatih kemampuan berpikir cepat, bersikap telaten, serta cermat pada tugasnya. Hal ini dikarenakan mereka akan selalu bersinggungan dengan masyarakat.
Respon mahasiswa terhadap materi pembekalan antusias, mereka berlomba menanyakan perihal teknis dan non-teknis seputar dokumen kependudukan hingga sikap pada saat melayani masyarakat. Pertanyaan mereka dijawab satu persatu oleh Nurul, dan di akhir sesi beliau berpesan kepada mahasiswa untuk selalu aktif bertanya kepada mentor agar tidak salah kaprah dalam memberikan informasi adminduk.