Kota Surabaya menjadi kota terbesar kedua di Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar kurang lebih 374,8 km². Kota ini dipadati lebih dari 3 Juta penduduk. Dengan populasi yang terus berkembang, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya dalam penyediaan fasilitas dan layanan publik.
Sebagai salah satu upaya, Pemkot Surabaya berkomitmen memberikan pelayanan terkait administrasi kependudukan yang efisien dan terintegrasi. Tentunya, upaya ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan layanan yang transparan, cepat, dan berkualitas.
Tidak menutup kemungkinan, terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh Pemkot Surabaya. Salah satunya, yaitu keluhan warga terkait pelayanan RS Soewandi dan Kelurahan Barata Jaya. Tantangan ini dipengaruhi oleh berbagai variabel luaran yang belum bisa dikontrol oleh Pemkot Surabaya.
Keluhan warga menjadi peringatan akan pentingnya menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan publik agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya perlu memberikan pelayanan terbaik agar dapat menjadikan Surabaya sebagai kota global yang humanis, modern, maju, dan berkelanjutan.
Keluhan warga dapat dijadikan sebagai dorongan dalam memperhatikan kondisi masyarakat yang perlu ditanggapi dengan serius. Segala kritik dan saran bukan hanya tentang ketidaksetujuan dari masyarakat, tetapi juga bentuk dari sense of belonging sebagai warga Surabaya agar kota ini bisa terus melakukan pembenahan pelayanan publik.
Kritik dan saran akan menjadi suatu hal positif apabila disampaikan dengan kata yang membangun. Adanya segala masukkan dapat menjadi sebuah pijakan untuk membenahi sistem, alur kerja dan penyampaian pesan antara petugas layanan dan masyarakat.
Sikap responsif menjadi nilai esensial dalam pelayanan publik. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya telah berupaya dalam melakukan pembenahan. Seperti pada RS Soewandi yang membenahi sistem antrean melalui teknologi digital. Dengan itu, masyarakat dapat merasakan pelayanan yang efektif dan efisien.
Begitu juga dengan Kelurahan Barata Jaya, teknologi digital menjadi jawaban dari keluhan warga yang mengalami keterbatasan dalam mengurus administrasi di hari kerja. Dengan sistem administrasi daring, bisa lebih memudahkan warga untuk mengurus dokumen tanpa harus datang ke kantor kelurahan.
Selain pembenahan sistem, diperlukan juga peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pemkot Surabaya memberikan pelatihan kepada petugas agar bisa lebih siap melayani dari hati untuk masyarakat.
Tidak hanya itu, Pemkot Surabaya juga perlu menciptakan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Diperlukan adanya penyampaian prosedur yang jelas dan dapat dipahami. Pemkot Surabaya juga memberikan fasilitas saluran pengaduan yang bisa diakses oleh seluruh warga.
Langkah-langkah pembenahan dari Pemkot Surabaya, diharapkan dapat menjadi pelayanan publik yang dipercaya dan dapat memenuhi kebutuhan warga. Pemkot Surabaya berkomitmen untuk terus melangkah lebih maju dengan inovasi yang membangun Surabaya hebat.
