Gelombang equatorial rossby diperkirakan masih memberikan dampak cuaca buruk di wilayah Gresik. Kondisi itu juga berpengaruh pada ketinggian gelombang di perairan Gresik–Bawean yang menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Meski demikian, dipastikan perairan Gresik–Bawean masih berstatus aman.
Beberapa hari terakhir diketahui memang terjadi hujan disertai angin yang cukup tinggi. Menurut data BMKG, hingga 18 September mendatang diperkirakan terjadi kenaikan tinggi gelombang di perairan laut Gresik–Bawean hingga mencapai 2 meter.
Perwira Jaga Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik Hendro Cahyono mengaku, hingga dikonfirmasi kemarin, memang terjadi peningkatan kondisi cuaca. Namun, kondisi tersebut masih berstatus aman untuk penyeberangan Gresik–Bawean. Karena itu, hingga kini transportasi kapal cepat Gresik–Bawean masih berjalan normal.
Meski demikian, pihaknya menyebutkan bahwa hingga seminggu ke depan kondisi cuaca di Gresik–Bawean diperkirakan meningkat. Hal itu berpotensi menimbulkan gelombang tinggi. ’’Kalau sudah 2 meter, otomatis kapal sementara berhenti beroperasi. Saat ini yang berstatus oranye adalah perairan di sebelah utara Bawean,’’ jelasnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkab Gresik Muhammad Amri menyebutkan, hingga kini belum ada surat pemberhentian penyeberangan karena status cuaca di Gresik–Bawean masih kuning. Sementara itu, status kecepatan anginnya oranye. ’’Gelombang masih aman untuk berlayar,’’ ujarnya.
Menurut dia, kenaikan kondisi cuaca itu terjadi sejak Jumat lalu. Saat ini gelombang masih dikonfirmasi setinggi 1,5 meter. ’’Memang ada kemungkinan naik lagi. Tapi, kami menunggu update dari BMKG untuk memutuskan keberangkatan kapal cepat,’’ tutupnya.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.