Berawal dari ketangguhan dalam menerpa kehidupan, membuahkan kisah yang menginspirasi. Kalau hidup harus terus berjalan, maka mereka memilih untuk terus berjuang.
Mochammad Zakaria merupakan seorang Ayah dari sebuah keluarga di Surabaya. Dengan mata pencaharian sebagai pedagang sayur, ia harus menafkahi istri dan kedua anaknya. Walaupun memiliki keterbatasan dalam biaya kehidupan, Zakaria punya semangat dalam memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya.
Anak yang pertama berhasil lulus sarjana fakultas hukum di salah satu PTS Surabaya. Pendidikan tersebut mampu ditempuh dari hasil penjualan sayur. Selama kuliah, sang anak pun juga harus membagi waktu untuk bekerja sampingan agar bisa meringankan beban biaya dari orang tuanya.
Tidak hanya pada anak pertamanya saja, Zakaria juga berjuang untuk memberikan pendidikan terbaik kepada anak keduanya, Zahrah. Setelah lulus dari SMAN di Surabaya, Zahrah masih penuh pertimbangan untuk melanjutkan kuliah atau tidak. Namun, dengan rasa optimis, Zakaria mencoba untuk meyakinkan Zahrah agar bisa lanjut ke jenjang perkuliahan.
Segenggam harapan ada dalam diri Zahrah. Dengan biaya yang sangat terbatas untuk membeli formulir dan mendaftar di Unair Surabaya, sang anak memutuskan untuk memilih Fakultas Ilmu Budaya jurusan Bahasa Jepang.
Harapan yang dimilikinya bukan sekedar angan belaka. Zahra berhasil diterima melalui jalur seleksi. Keberhasilan itu seketika menghentikan langkah Zahra sejenak. Masih banyak hal yang perlu dipertimbangkan lebih dalam. Bagaimana Zahrah bisa melakukan daftar ulang, kalau biaya yang dimiliki saja bisa terbilang pas-pasan.
Untungnya, kemudahan selalu ada bagi yang tidak pernah menyerah. Zahrah mendapat kesempatan untuk berkuliah melalui program yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Satu Rumah Satu Sarjana merupakan program pengentasan kemiskinan melalui beasiswa pemuda tangguh.
Zahrah menjadi salah satu anak yang lolos dari ribuan calon pendaftar. Program ini membangkitkan kembali semangat Zahrah untuk mengejar cita-citanya dan menggapai masa depan yang cerah.
Program Satu Rumah Satu Sarjana menjadi awalan baru bagi warga miskin Surabaya untuk bisa melangkah lebih maju menuju harapan yang terwujud. Warga yang selama ini terbatas oleh masalah finansial, kini bisa mencapai kehidupan yang lebih baik.
Tidak hanya tentang pendidikan, program ini juga memberikan makna dari memberi kesempatan kepada mereka yang berpegang pada pengharapan untuk menggali potensi dan bakat yang sempat tertahan.
Keberhasilan anak adalah kebahagiaan orang tua. Program ini menjadi suatu tindakan nyata yang dapat memberi dampak baik bagi seluruh keluarga dan orang sekitar. Program ini tidak hanya berhenti pada satu orang saja, namun bisa terus mengalir ke tangan-tangan yang membutuhkan.
Tidak perlu banyak kata, cukup satu tindakan nyata untuk dukung masyarakat sejahtera hidup sentosa. Terima kasih Unair, Terima kasih Pemkot Surabaya. Kiranya program ini menjadi langkah baik dalam menuntun anak-anak menuju cita-citanya. (zss)
Sumber:https://siagaindonesia.id/satu-rumah-satu-sarjana-akhirnya-anak-saya-bisa-kuliah/