Surabaya – Konten viral menjadi impian seluruh konten kreator media sosial. Tentu, untuk membuat suatu konten menjadi viral terdapat berbagai teknik yang digunakan oleh para konten kreator yang tidak selalu mudah.
Teknik pembuatan konten viral disampaikan oleh 2 (dua) konten kreator Surabaya, yakni Herma Prabayanti dan Kezia pada workshop “Teknik Eksekusi Pembuatan Konten Viral” kepada mahasiswa MSIB batch 5 di Disdukcapil Surabaya pada kamis lalu (07/12/23). Herma menuturkan, untuk menjadi influencer atau konten kreator selain konsisten juga harus memperhatikan 6 (enam) indikator.
Enam indikator tersebut diantaranya; (1) membuat konten viral berdasarkan social currency, (2) konten yang memberikan efek trigger, (3) emosi dalam konten berperan penting, (4) konten yang bersifat public attention, (5) perhatikan practical values dari konten, (6) konten semakin menarik dengan stories.
Dengan adanya kombinasi apik antara cerita, emosi, nilai, daya tarik, dan atensi publik maka konten akan diterima dengan sangat baik oleh penonton di media sosial sehingga mudah untuk viral. Untuk meraih keenam indikator tersebut, Kezia membagikan tips berurutan seperti storyline (alur cerita), teknik pengambilan gambar, dan teknik editing menggunakan aplikasi Capcut.
Baginya, alur cerita berperan sebagai langkah untuk menjelaskan garis besar cerita yang akan disampaikan agar jelas dan terarah. Apabila alur cerita telah dibagi menjadi beberapa segmen pendek, maka konten kreator dapat menentukan teknik pengambilan gambar yang sesuai dengan cerita yang dibuat.
Apabila kombinasi antara alur cerita dan pengambilan gambar sudah sesuai keinginan, maka teknik editing menjadi faktor penentu apakah konten tersebut telah sesuai dengan 6 (enam) indikator tersebut. Tambahan tips dari Herma, sebaiknya konten dibuat senatural mungkin agar emosi (perasaan) yang dirasakan oleh sang kreator dalam konten dapat tersalurkan ke audiens.