Gelar Layanan Duo Lontong, 105 Pasangan Ikuti Nikahan Massal di Kota Surabaya

 

Pemerintah Kota Surabaya kembali menggelar acara rutin tahunan yaitu nikahan massal. Walikota Bapak Eri Cahyadi, S.T., M.T bersama Ketua TP PKK Kota Surabaya Ibu Rini Indriyani Eri Cahyadi ikut hadir langsung di lokasi yang bertempat di Convention Hall Jl. Arief Rahman Hakim no.131 Surabaya pada Kamis (23/12/2021). Walikota Bapak Eri Cahyadi mengatakan, “Hari ini ada 105 pasangan yang mengikuti nikahan massal. Kami ingin semua Warga Surabaya tercatat pernikahannya di negara dan agama”.

Pelaksanaan nikahan masal ini didasari masih banyaknya pasangan suami dan istri Warga Surabaya yang ingin pernikahannya tercatat atau belum mempunyai akta nikah.

“Saat didata ternyata ada 108 pasangan. Hari ini kita lakukan 105 pasangan. Kami ingin semua Warga Kota Surabaya perkawinannya tercatat.” ujar Eri Cahyadi, Walikota Surabaya.

 

Dengan layanan Duo Lontong, yakni Lontong Kupang dan Lontong Balap merupakan Layanan Online Terintegerasi atau One Gate System kolaborasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil(Dispendukcapil) Kota Surabaya dengan Pengadilan Negeri Agama dan Pengadilan Negeri Kota Surabaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji ST, M.MT menyampaikan, acara yang digelar merupakan hasil kolaborasi dari banyak sektor dan OPD, yang bertujuan untuk membahagiakan masyarakat Surabaya. Salah satunya, pelaksanaan sidang isbat nikah oleh Pengadilan Negeri Agama, yang artinya warga akan mendapatkan penetapan buku nikah.

“Kemudian sidang pergantian nama, pembuatan akte kelahiran dan kematian. Serta pengurusan dokumen kependudukan berupa KK dan KTP dari hasil sidang Pengadilan Negeri, yang nantinya warga bisa melakukan perubahan nama,” terang dia.

Tak hanya itu lomba rias pengantin juga di selenggarakan sebelum para pasangan melakukan sidang lontong kupang untuk mencatatkan status perkawinannya.

Salah satu pasangan pengantin tertua, Niman Bin Ahmad yang berusia 68 tahun, asal Kecamatan Asemrowo Kota Surabaya mengaku bersyukur karena bisa melakukan pernikahan secara sah dengan tercatat melalui agama dan negara.

“Senang sekali karena bisa mendapatkan buku nikah dan memiliki dokumen, serta sudah tercatat oleh negara,” kata Niman.

Semua yang hadir juga disuguhi makananan khas Jawa Timur yaitu lontong kupang dan lontong balap sebagai icon layanan kolaborasi.